KE ASWAJA AN
KE ASWAJA AN
Kalimat Ahlussunnah Waljama’ah berasal dari bahasa arab yang terdiri dari tiga kata yaitu :
a. Ahlun artinya : Golongan, keluarga, kelompok
b. Assunnah artinya : sesuatu yang berasal dari Rosullah bai barupa perkataan (qoulunnabi) perbuatan (fi’lunnabi), dan ketabahan nabi (taqrirunnabi)
c. Al-Jama’ah artinya : Jamatus shohabah, Khulafaurrasyidin, Assawwadul ‘adhom (golongan mayoritas islam) Jadi pengertian Ahlussunnah Waljama’ah ialah: Golongan pengikut setia ajaran Islam yang murni sebagaiman siajarkan dan diamalkanoleh rosullah beserta para sahabatnya.
2. ASAL MULA ISTILAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
Istilah
Ahlussunnah Waljama’ah dengan pengertian di atas berasal dari hadits
rosulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani sbb:
Yang artinya:
“telah berpecah belah umat Yahudi atas 71 golongan dan telah berpecah
belah umat Nasrani atas 72 golongan dan akan berpecah belah umatku
menjadi 73 golongan, yang selamat diantara mereka hanya satu, sedangkan
sisanya binasa” sahabat bertanya : siapakah yang selamat itu? Nabi
menjawab : “Ahlussunah Waljama’ah” sahabat bertanya lagi : Apakah
Ahlusunah Waljama’ah itu?” nabi menjawab : “apa yang aku perbuat hari
ini dan para sahabatku”.
3. LATAR BELAKANG KELAHIRAN AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH
Pada
zaman Rasululah SAW tidak pernah timbul peredaan pendapat dikalangan
umat Islam karena semua masalah dapat ditanyakan kepada Nabi dan
langsung mendapat jawaban dari Nabi.
Dizaman
Khulafaurrasyidin (11H- 14H) mulai timbul sedikit perbedaan pendapat
yang pada umumnya menyangkut masalah hokum rumah tangga seperti
perkawinan, perceraian dan masalah waris.
Perpecahan
dikalangan umat Islam mulai timbul pada akhir pemerintahan Usman bin
Afffan karena termakan propaganda Abdullah bin Saba’ seorang pendeta
Yahudi asal Yaman yang mengaku masuk Islam dan berhasil mempengaruhi
penndukung Ali bin Abi Tholib melahirkan golongan Syi’ah.
Pada
tahun 37 H terjadilah perang shiffin antara ali dan Muawiyyah yang
diakhiri dengan majlis tahkim. Kelompok Ali yang tidak setuju dengan
majlis tahkim memisahkan diri dari Ali dan mendirikan golongan
khawarij.Mereka memandang bahwa pelaku majlistahkim hukumnya
kafir.Berbagi macam kejadian tersebut adalah tumbuh dan berkembang
sebenarnya karena persoalan politik.
Pada
sat-saat yang demikian ini, maka ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang
pada hakekatnya adalah ajaran islam yang dipraltekkan oleh Nabi Muhammad
SAW. Dan para sahabatnya dipopulerkan kembali dan disistemkan oleh Imam
Abu Hasan Al Asy’ari dan imam Abu Mansur Al Maturidi dalam bidang
aqidah, oleh Imam Hanafi,Imam Maliki, Imam Syafi’I, dan Imam Hambali
dalam bidang Syari’ah, oleh Imam Junaid al Baghdadi dan Imam Al Ghozali
dalam bidang akhlak / tasawuf
4. PRINSIP SIKAP AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH
Sebagai
gerakan pemelihara kemurnian ajaran islam, kaum Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah selalu berpedoman kepada prinsip-prinsip antara lain sebagi
berikut :
a. At tawasuth ( Jalan Tengah )
Dengan
prispip ini kita akan selalu mejadi kelompok yang dapat diterima oleh
semua pihak dan selalu menghindari segala bentuk pendekatan bersifat
ekstrim
b. I’tidal ( Adil / Tegak Lurus )
Dengan
sikap I’tidal kita harus berpegang kepada norma-norma yang sudah kita
yakini kebenarannya dan menghindarkan diri dari segala bentuk
penyimpangan
c. Tasamuh ( Toleran )
Apabila
terjadi perbedaan pandangan baik dalam masalah keagamaan maupun dalam
persoalan kemasyarakatan dan kebudayaan kita harus berlapang dada, tidak
terburu-buru menerima atau menolak pendapat orang lain. Namun terhadap
sesuatu yang sudah kita yakini kebenarannya kita harus berpegang kepada
keyakinan kita.
d. Tawazun ( Seimbang )
Sikap
ini memberikan tuntunan kepada kita agar selalu menjunjung tinggi
syariat dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dengan prinsip
keseimbangan.Seimbang antara dunia dan akhirat
5. DASAR BERPIJAK AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH
Ahlus Sunnah Wal Jama’h adalah golongan pengikut ajaran islam yang selalu berpegang teguh pada :
a. Al Qur’an
Karena
islam adalah wahyu yang bersumber dari Alloh sedangkan Al Qur’an adalah
firman Alloh, maka sudah tentu pedoman hidup kita harus berpegang teguh
kepada kitabullah.
b. Sunnah Rosul
Al
Qur’an bersifat global dan tidak rinci, karena itu Rosulloh diberi
tugas untuk menjelaskan secara gambling agar umatnya dapat mengerjakan
perintah Allah secara benar
c. Ijma’ Para Sahabat
Golongan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah selalu berpegang teguh pada sunnah sahabat Karen beberapa pertimbangan antara lain
Para sahabat hidup sezaman dengan Rosullah, sehingga mereka mendengar langsung sabda Rosullah, melihat dan menghayati.
Banyak
hadits yang menjelaskan kemampuan para sahabat dalam menghayati dan
mengamalkan ajaran islam bahkan menganjurkan umat islam untuk mengikuti
jejak langkah para sahabat.
d. Qiyas ( Analog )
Qiyas
adalah menetapkan hokum suatu perbuatan yang belum ada ketentuan
hukumnya berdasarkan suatu hokum yang sudah ditentukan nash nya, karena
persamaan antara keduanya.
Posting Komentar untuk "KE ASWAJA AN"